![]() |
Dalang Wayang yang sedang melakonkan cerita |
Apa itu Ruwat? Kalau anda mengira ruwat mirip sama ruwet itu salah besar. Oke, ini adalah pengertian ruwat atau ruwatan (kata kerjanya) dalam bahasa Jawa Kuno, ruwat berarti lebur (melebur) atau membuang, ruwatan adalah salah satu cara untuk melepaskan diri dari dominasi energi negatif yang dalam bahasa Jawa kuno disebut Sengkala dan Sukerta. Orang yang diruwat adalah orang yang ingin mengikis energi negatif (kesialan) berupa sengkala dan sukerta yang melekat pada dirinya, yaitu diri setiap orang sebagai efek dari dosa dan kesalahan.
Namun uniknya tak hanya orang saja yang harus diruwat untuk membuang sial, dijauhkan dari bencana. Namun, Kota Malang dan alam semesta, juga diruwat agar dijauhkan dari rasa sial. Dalam "Ruwatan Bhumi Kota Malang" itu, ditampilkan kirab budaya mengeliling tugu yang menjadi maskot Kota Malang.
Acara ruwatan itu dimulai sekira pukul 09.00 hingga pukul 10.00 WIB, Sabtu (3/12/2011) di depan balaikota Malang, tepatnya di bundaran tugu Kota Malang. Acara tersebut dijadwalkan menjadi acara tahunan Kota Malang. Sebelum acara ruwatan, diawali dengan kirab budaya. Dalam kirab budaya itu, ditampilkan berbagai jenis kebudayaan Malangan. Seperti, Jaran Kepang, Reog Ponorogo, Sakeraan, topeng malangan, dan beberapa jenis budaya khas Malang. Uniknya pengisi beberapa acara kesenian itu ditampilkan oleh anak-anak umur sekolah. Jadi, bukan hanya maestro-maestro (bingung mau make istilah apa) kesenian saja yang bisa unjuk gigi, tapi juga generasi muda yang mewarisi dan menjaga kesenian tersebut agar tidak punah juga unjuk kebolehan disana.
Tidak hanya budaya asli Malang saja (budaya Indonesia umumnya), namun juga budaya etnis China yang sudah menyatu dengan budaya Masyarakat Malang seperti Wayang Cina (lupa apa namanya) dan Barongsai. Selain itu pawai kesenian itu juga diisi kesenian bermacam agama seperi kesenian marawis (terbangan kalo Orang Jawa bilang) mewakili budaya Islam, ada juga kesenian agama Hindu, Budha, dan Kristen yang diwakili masing-masing gerejanya.
![]() |
Kesenian Wayang Cina dan Barongsai |
Betapa acara ini menunjukkan bahwa budaya Kota Malang itu kompleks dan penuh perbedaan (kiranya ini adalah hakikat dari semboyan Bhineka Tunggal Ika), perbedaan itu bukan penghalang untuk membina persatuan, malah menjadikan kaya akan khasanah budayanya. Kirab itu menjadi tontonan menarik para pengunjung. Kira-kira ribuan yang menonton acara ruwatan tersebut (jadi bisa dibayangkan gimana macetnya jalanan waktu itu, tapi nggak apa-apalah buat acara yang bagus kayak gini). Semoga nantinya Kota Malang , dan Indonesia umumnya dijauhkan dari mara bahaya. Amin
Sumber : beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar